Tuesday, October 03, 2006

Bagaimana jika...?


Iya, itu pertanyaanku saat kami-sebut saja gank cheers-menghabiskan malam di Melting Pot. Kafe asik yang akan kurindukan, selain tentunya The Cheers Cafe dong ya.
Begini, saat itu, kami masih komplit berenam, sepuluh dengan empat lainnya yang mungkin terlelap dalam tidurnya di malam terakhir sebelum ke Jakarta.
Jujur, aku punya perasaan kangen yang gak tau harus gimana ngomongnya. Selain tentunya perasaan bete, jenuh, dan aaarrrggghhh!!!! Membuat aku ingin mengumpat dan mengeluarkan lidah ini sehingga dia bisa kelojotan untuk berekspresi.
Lantas tiba-tiba saat memasuki babak berbicara-mengenai-perpisahan... aku seakan dapat melihat di masa depan kalau, bahkan, sebelum tahun ini berakhir, aku duduk di kursi yang sama. Memesan kopi dan roti bakar apa pun, lalu dengan santainya menyuapkan roti sedikit demi sedikit ke dalam mulut. Mengunyah sambil sesekali tersenyum. Membayangkan kursi vir, trix, bar, bgz, dan iju yang kosong. Karena mereka sedang ada di tempat lain. Mencari peruntungan dengan caranya sendiri-sendiri. Sementara aku? Masih duduk di sini sambil makan roti bakar...
Memang, aku memang selalu ditakdirkan menjadi "in-between-person" dalam berbagai hal. Terkadang aku setuju dengan mereka, kadang tidak. Lalu dengan mudahnya beralih ke kelompok lain. Begitu seterusnya. Membuatku sering tersenyum sendiri, aduh-aduh, mau jadi apa ya aku ini, di sini?
Lalu kami pun pulang, karena sudah tengah malam, tapi tahukah kamu? Aku tidak langsung ke peraduan, tidak juga segera berkemas. Aku memilih untuk berputar-putar, membuang semua air mata yang gak jelas, kenapa aku harus meneteskannya, dan apa yang membuatnya keluar. Aku baru tahu rasanya kehilangan itu seperti apa...
Tapi aku masih seperti laki-laki kebanyakan yang bisa: aaargghh!! Apa sih lo? Cengeng amat! Dan mulai berpikir positif: Ya udah, kalau aku harus melewati ini untuk sesuatu yang lebih baik (seharusnya), dan dengan begini aku bisa mewujudkan impianku kelak... aku jalani dengan ikhlas. Karena aku yakin, ada satu hal di diriku yang gak akan bisa direbut, yang gak akan pernah bisa dipadamkan.
Cheers, ant, maw, rom, dan jeng...
semoga aku-dan-kalian gak akan pernah lupa untuk saling mengingat.
they-called-me-robin

0 Comments:

Post a Comment

<< Home