Friday, September 15, 2006

profil takut

namaku takut. umurku ya seumurmu. aku lahir tak lama setelah kamu mulai ada.
seperti suami siaga, kapan saja kau panggil, aku siap sedia.

dulu sekali, aku datang ketika kau mencuri mainan di sebuah plaza. ketika kau sudah pasti benar bahwa mbak-mbak di toko mainan dan ibumu tidak tahu, aku permisi pulang. kau mengikik riang.

bertahun kemudian, kita menjadi sohib kental, karib, dua sejoli, setiap pelajaran olahraga tiba. dribble, pivot, kayang, roll depan, roll belakang adalah mantra yang memanggilku. tapi pelan-pelan, kau menyingkirkanku.

berpuluh tahun, aku tetap setia. ketika kau duduk di balik meja wawancara, aku adalah kekuatan yang membuatmu mengenakan sepatu di kaki kanan dan sandal di kaki kiri. aku adalah letupan kentut yang tertahan. kini kau tergelak mengingat hari itu.

aku mengibu melahirkan ragu, gagal, dan anak-anak lain yang belum kuberi nama. aku makhluk paling bunglon dari bunglon yang paling bunglon. malam ini aku mewujud dalam tindakanmu membuang sisa-sisa jam dari keranjang waktumu. duduk-duduk di warnet, mengetuk-ngetukkan jari ikuti hentakan lagu jablai dan sms.

bertahun dari sekarang, bukan tidak mungkin kau mengingatku malam ini sambil tertawa. seperti tiap kali ingatanmu memanggil adegan ketika kau duduk di balik meja wawancara kerja, terpaksa main basket, dan mencuri mainan dulu. (vir)

setelah kekenyangan makan sambal tomat bawang dan mengutuki diri yang nggak tau wayang, filsafat, dan belum memetik kolor dari jemuran.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home