Monday, October 30, 2006

Pengisi Rubrik Sosialita

Panggil aku Nuki dengan nama belakang suamiku
Kini aku berusia 35 tahun, bersuami pria setengah baya, tanpa anak
Aku bersuamikan seorang saudagar yang tidak habis memanjakanku
Harta suamiku tidak akan habis tujuh turunan
Kami hidup bahagia, bergelimang harta, meski tanpa sepeser cinta

Aku mengelola sebuah bioskop yang dulu ternama yang sempat gulung tikar
Gedung sinema di bilangan Kramat Raya: Rivoli
Bukan sembarangan, bioskop milikku hanya memutar film-film lawas alias rerun
Akupun punya tema tertentu setiap pekan
Tentu Starwars paling sering aku putar karena aku keranjingan Luke Skywalker dkk
Maraton film cinta remeh-temeh juga pernah aku putar meski tak pernah aku hadir saat pemutaran perdana

Bioskop itu dilengkapi toko buku yang mirip perpustakaan film, butik suvenir, hingga gimmick-semua-orang yaitu cafe
Selebritas tak ayal gemar sekali berkunjung ke 'surga duniaku'
Tidak banyak dari mereka yang mengerti film berkualitas
Mereka hanya mau cuci mata mengingat bioskopku menjadi tempat nongkrong favorit warga Jakarta
Kalau belum ke NeoRivoli, bukan anak Jakarte lo....

Suatu hari seorang wartawati datang padaku, biasa lah mau wawancara
Tapi yang ini spesial karena aku sangat mengenalnya
Ia redaktur pelaksana di harian terbesar di negri ini, Rosi namanya, aku biasa memanggilnya Cinta
Dia pecinta berat seni, khususnya film Indonesia
"Nuk, mau gak lo gw wawancara untuk rubrik sosialita?" tanyanya suatu hari lewat pesan singkat
Akupun mengajukan satu syarat, "Yang motret harus...ya..lo tau lah siapa..."
Ia memang amat mengerti aku, tanpa banyak tanya ia bisa paham apa yang kumau

Seminggu berlalu
Wajah hitam manisku terpampang satu halaman penuh
Aku makin terkenal, banyak pengusaha yang ingin bermitra bisnis denganku, tidak semua aku iyakan, tergantung servis lah...

Punya uang, punya keluarga, sukses
Tanpa cinta
Di mana harus kucari?
Hari berganti, tak jua menghampiri

(TRIX)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home